Mengukur keberhasilan campaign seringkali membuat bingung karena banyaknya metrik yang harus dipantau. Dua istilah yang sering muncul, impressions dan reach, sering disalahpahami dan tertukar. padahal keduanya punya peran penting dalam mengevaluasi efektivitas campaign.
Kesalahan menginterpretasikan metrik ini bisa membuat strategi campaign meleset dari target. Pahami betul perbedaan antara impressions (total tampilan) dan reach (jumlah audiens unik), lalu gunakan keduanya sebagai indikator kunci untuk merancang kampanye PR yang lebih tajam dan berpengaruh.
Apa bedanya impressions dan reach?
Impressions adalah jumlah berapa kali konten muncul di layar audiens (views), tanpa peduli apakah mereka benar-benar memperhatikan atau tidak. Angka impressions juga termasuk angka views dari audiens yang sama, yang melihat konten secara berulang kali.
Metrik impressions penting untuk mengukur seberapa sering konten terlihat dan memberikan gambaran tentang visibilitas campaign. Semakin tinggi impressions, semakin besar peluang pesan dalam konten menjangkau audiens lebih luas, yang menjadi pondasi penting dalam membangun brand awareness.
Reach, di lain sisi, menghitung jumlah pengguna/user unik yang melihat konten kita. Sehingga, angka reach hanya menghitung tiap kali konten muncul di layar user baru.
Dalam reach, audiens yang sudah melihat konten kita tidak akan dihitung kembali, meskipun ia melihatnya berulang kali. Metrik reach menunjukkan sejauh mana konten benar-benar menjangkau audiens baru dan potensial.
Dengan reach yang luas, kita bisa memastikan bahwa campaign tidak hanya terlihat berulang kali oleh orang yang sama, tapi benar-benar menjaring audiens yang lebih banyak dan beragam. Singkatnya, impressions menghitung semua views sedangkan reach menghitung views unik.
Tabel Visual Perbedaan Impressions dan Reach
Dalam strategi PR, impressions membantu mengukur visibilitas, sementara reach menunjukkan seberapa banyak audiens unik yang terpapar pesan konten.
Keduanya berperan penting dalam menyusun konten, seperti menyusun press release misalnya, yang tepat sasaran. Jika impressions tinggi tapi reach rendah, berarti pesan Anda mungkin kurang menjangkau audiens baru. Sebaliknya, reach tinggi dengan impressions rendah menunjukkan perlunya lebih banyak konten untuk memperkuat eksposur.
3 Jenis Impressions dan Reach:
Impressions dan reach masing-masing memiliki 3 jenis yang penting untuk dipahami:
- Paid: Impressions dan reach yang dihasilkan dari ads atau iklan berbayar, didapatkan dari konten yang sengaja di-push untuk ditampilkan di layar audiens. Contohnya dari Google Ads, Meta Ads dan email marketing.
- Organic: Impressions dan reach yang dihasilkan secara alami tanpa bantuan boost berbayar. BIasanya ini didapatkan dari konten yang memang menarik dan relevan menurut audiens, yang biasa didapatkan dari strategi SEO dan SMM (social media management)
- Viral: Impressions dan reach jenis ini terjadi ketika audiens melihat dan menyebarluaskan konten Anda secara masif.
Peran Impressions dan Reach dalam Campaign PR
Impressions dan reach memiliki pengaruh signifikan terhadap strategi public relations (PR) dalam beberapa cara.
Pertama, impressions membantu kita untuk mengevaluasi efektivitas pesan pada konten. Dengan mengetahui seberapa sering konten ditampilkan, tim PR dapat menilai apakah pesan tersebut berhasil menarik perhatian audiens.
Jika impressions tinggi namun engagement (interaksi) rendah, misal jumlah user yang membagikan atau save sedikit, bisa jadi ini adalah sinyal bahwa konten perlu diperbaiki untuk meningkatkan interaksi. Mungkin bisa dari copywriting atau desain visualnya.
Kedua, reach berfungsi sebagai indikator seberapa luas jangkauan audiens yang terpapar oleh konten. Misalnya, jika sebuah press release memiliki reach sebanyak 50.000 orang (reach tinggi), namun tidak ada peningkatan dalam traffic website atau pendaftaran untuk newsletter, bisa jadi pesan atau tawaran yang disampaikan tidak cukup menarik untuk mendorong tindakan lebih lanjut.
Dalam kasus ini, tim PR perlu mengevaluasi apakah penargetan audiens sudah tepat dan apakah konten tersebut relevan dengan kebutuhan atau minat mereka. Dengan memahami kedua metrik ini, tim PR dapat menyesuaikan strategi mereka. Jika impressions tinggi namun engagement rendah, mungkin perlu ada perbaikan pada elemen kreatif untuk meningkatkan daya tariknya.
Sementara, jika reach tinggi namun tidak ada konversi atau interaksi, harus pertimbangkan untuk mengubah pendekatan penargetan atau menyempurnakan pesan agar lebih relevan dengan audiens yang ingin dijangkau. Tentu, keseluruhan ini akan lebih maksimal lagi ketika kita tau cara memilih media atau platform yang tepat.
Apakah impressions dan reach metrik yang paling penting dalam PR?
Dalam konteks PR, impressions dan reach memang metrik yang penting, namun tidak selalu yang paling krusial. Untuk menilai keberhasilan sebuah campaign PR secara menyeluruh, ada beberapa metrik lain yang lebih penting.
Engagement dan konversi adalah dua metrik lainnya yang seringkali lebih penting. Engagement mencakup interaksi yang dilakukan audiens dengan konten, seperti likes, komentar dan shares. Meskipun impressions dan reach menunjukkan visibilitas, engagement memberikan gambaran yang lebih jelas tentang seberapa menarik dan berhasil konten Anda bagi audiens.
Sementara itu, konversi mengukur seberapa banyak audiens yang mengambil tindakan setelah melihat konten, seperti melakukan pembelian atau mendaftar untuk newsletter. Metrik ini sangat relevan bagi perusahaan yang ingin mengukur dampak langsung dari campaign PR mereka terhadap tujuan bisnis.
Oleh karena itu, tim PR profesional tidak akan hanya mengandalkan impressions dan reach, tetapi juga mempertimbangkan berbagai indikator dan metrik lain yang membantu mengevaluasi dampak dari strategi komunikasi mereka secara holistik.
Simpulan
Impressions dan reach adalah dua metrik penting yang sering membingungkan dan tertukar. Impressions menggambarkan seberapa sering konten Anda muncul, termasuk tampilan yang berulang, sementara reach menunjukkan jumlah user unik yang melihatnya.
Namun jangan lupa, mengandalkan impressions dan reach saja tidak cukup untuk menilai keberhasilan campaign. Metrik seperti engagement dan konversi seringkali menjadi lebih utama karena menunjukkan efektivitas konten yang lebih dalam dan presisi, sehingga mendorong tindakan.
Dengan mengukur jenis impressions dan reach (paid, organic, viral) dan metrik pendukung lainnya, dibarengi dengan memahami cara kerja setiap platform, kita bisa menyusun strategi campaign yang lebih tepat secara keseluruhan.